Rabu, 08 April 2015

Sajak "Adalah Hujan"






Janji terbaik adalah janji matahari
Bumi tidak pernah bertanya,
Apakah besok matahari akan datang kembali
Bumi menunggu takjim dengan yakin
Saat cahaya lembut menyiramnya
Setiap hari, milyaran tahun
Tak pernah ingkar walau sekali


Pengorbanan paling indah adalah sebatang lilin
Membakar dirinya untuk memberi terang
Tidakkah lilin tahu kalau dia justeru mempercepat kematiannya?
Semakin terang, semakin cepat.
Tidakkah lilin menyadarinya sebelum terlambat? Berhenti?
Tapi pun jika lilin sungguh bisa berpikir
Dia akan tetap membakar tubuhnya
Itulah pengorbanan sebatang lilin.

Kerinduan paling mengharukan adalah hujan
Aduhai, apakah kita pikir tanah kering yang rindu?
Atau padang gersang yang kangen?
Tidak. Melainkan hujanlah yang rindu.
Saat tiba masanya berjumpa
Setelah begitu lama tidak bersua
Jutaan tetes air hujan jatuh saling susul-menyusul
Tidak sabaran hendak memeluk tanah
Hingga habis seluruh rindu itu
Meluapkan seluruh kasih-sayang yang menyuburkan

Maka, anakku
Itulah kisah tentang alam semesta
Apakah engkau berjanji laksana janji matahari
Atau melakukan pengorbanan seperti sebatang lilin
Pun menyimpan kerinduan bagai hujan

*Tere Liye

Tidak ada komentar:

Posting Komentar