Rabu, 08 April 2015

*Sajak "Diam-Diam"


Sungguh indah kisah seorang anak muda
Ketika jatuh cinta diam-diam
Tersipu malu saat tak sengaja bertemu
Melirik selintas, hampir terjatuh
Untuk kemudian berlarian menjauh
Menghela nafas tersengal
Tersenyum sendiri, meringis sendiri

Sungguh indah kisah seorang anak muda
Saat memendam perasaan sembunyi-sembunyi
Menuliskan puluhan sajak dalam diary
Juga menulis sajak saat menatap gerimis di depan rumah
Saat menatap bulan purnama
Menyimpan semuanya rapat-rapat
Penuh harap, juga penuh cemas

Amboi, sungguh menarik kisah seorang anak muda
Ketika jatuh cinta diam-diam
Rasa ingin tahu menyergapnya
Mudah menyimpulkan menjadi tabiatnya
Riang tanpa alasan adalah hal biasa
Sama biasanya dengan sedih tiba-tiba
Juga tidak selera makan, pun susah memejamkan mata
Yang ada dipikiran selalu dia

Dari dulu hingga kelak esok lusa
Begitulah kisah seorang anak muda
Saat jatuh cinta diam-diam
Maka tetaplah punya kehormatan perasaan
Jangan menabrak kesana-kemari
Apalagi sampai merusak diri-sendiri

Esok lusa,
Jika takdir telah menuliskannya
Yang pergi akan kembali
Yang dilupakan akan teringat lagi
Pun yang dilepaskan akan dimiliki
Dengan skenario terbaiknya

*Tere Liye

Tidak ada komentar:

Posting Komentar